Rabu, 26 Desember 2012

MENINGGALKAN PERBEDAAN


Oleh Jalaluddin Rahmat
Kali ini kita akan menempuh perjalanan mencari hikmah, dengan menyusuri jejak-jejak orang bijak sepanjang sejarah. Salah seorang bijak itu adalah Mulla Nasruddin. Sufi yang mengajarkan kebenaran melalui kisah dan lelucon. la menyuruh kita menertawakan diri dengan cerita-cerita lucunya.

Mulla Nasruddin seperti Bahlul di Timur tengah, atau Kabayan di tanah Sunda. Dengan keluguannya, ia wariskan kebijakan dan kearifan. Berikut adalah salah satu kisah Nasruddin yang dikutip dari The Exploits of The Incomparable Nasruddin, buku yang disusun oleh seorang sufi abad akhir, Idries Shah.

Alkisah, para filusuf, ahli ilmu mantiq, dan ahli hukum berkumpul di istana. Mereka bergabung untuk menginterogasi Nasruddin. Perkara Nasruddin telah dianggap sebagai sebuah kasus yang amat serius. Persoalannya adalah; Nasruddin seringkali datang ke berbagai tempat meneriakkan satu khotbah yang sama. Dalam khotbahnya itu, ia menyebut orang-orang berilmu, seperti para filusuf, sebagai mereka yang bodoh, kebingungan, dan tak bisa mengambil keputusan. Tentu saja, ceramah Nasruddin ini dianggap subversif dan mengganggu ketertiban negara.