Kamis, 19 April 2012

Tanpa Pengorbanan Sayyidah Fatimah, Tidak Ada yang Tersisa dari Islam Ini

"Benih-benih penyimpangan bermunculan sesaat setelah nabi Muhammad Saww wafat, dan penyimpangan terbesar adalah penolakan atas wilayah, dan sayyidah Fatimah as dengan segenap kekuatannya berupaya meluruskan penyimpangan tersebut, seandainya tidak ada pengorbanan dari Sayyidah Fatimah as maka tidak ada yang tinggal dari Islam yang hakiki ini."

Menurut Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam Muhammad Hasan Akhtari, Pimpinan Majma Jahani Ahlul Bait as berkenaan dengan hari syahadah Sayyidah Fatimah as dalam sebuah wawancara menyebutkan, "Wilayah dalam agama Islam dan syariat Nabi memiliki kedudukan yang sangat penting bukan hanya sebagai penghidup agama namun juga sebagai pelanjut risalah kenabian."

Beliau menambahkan, "Wilayah bermakna wakil Allah Swt di muka bumi. Allah Swt sendirilah yang menetapkan siapa yang menjadi imam dan khalifah di muka bumi, dan imam berperan untuk memberi petunjuk kepada umat, yang menjadi penyebab hidayah dan mencegah penyimpangan aqidah dan amalan di tengah-tengah masyarakat. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Imam Baqir as, Islam dibangun dari 5 pondasi, wilayah, shalat, puasa, zakat dan haji."

"Wilayah ibarat akal jika dikaitkan dengan hidayah insane, dan ibarat jantung dalam tubuh manusia. Karena itu dalam pandangan Sayyidah Fatimah az Zahra as, wilayah adalah sesuatu yang sangat penting dalam upaya penegakan syariat Islam di bumi." Tambahnya lagi. 

‎Syaikh Akhtari dikaitkan dengan upaya Sayyidah Fatimah as menjaga risalah Ilahi pasca wafatnya Rasulullah Saww menyatakan, "Benih-benih penyimpangan bermunculan sesaat setelah nabi Muhammad Saww wafat, dan penyimpangan terbesar adalah penolakan atas wilayah, dan sayyidah Fatimah as dengan segenap kekuatannya berupaya meluruskan penyimpangan tersebut, seandainya tidak ada pengorbanan dari Sayyidah Fatimah as maka tidak ada yang tinggal dari Islam yang hakiki ini."

"Beliau Az Zahra as merasa bertanggungjawab meluruskan penyimpangan umat, karena beliaulah satu-satunya warisan hidup dari Rasulullah Saww. Beliau menjadi hujjah bagi keberadaan dan hakikat wilayah. Dalam khutbah-khutbah dan pesan-pesan di sisa umur beliau, beliau senantiasa mengingatkan ummat akan arti pentingnya wilayah dan meninggalkannya berarti kesesatan." Lanjut pimpinan Majma Jahani Ahlul Bait as tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar